Kamis, 20 September 2012

Obat Kaki Pecah dan Infeksi Jamur

Obat Kaki Pecah dan Infeksi Jamur : Untuk Obat Luar

Generik : Murah Meriah dan Insya Allah Efektif
- Betametason Cream ( Untuk Meringankan Bengkak)
- Gentamisin Crem ( Untuk Infeksi Jamurnya dan Memperbaiki Jaringan Kulit Pecah)
- Ketakonazol Cream ( Untuk Membasmi Jamurnya )

Tablet : Untuk Membantu Dari Dalam
- Ketakonazol
- Deksametasom

# Dikemas Dari Resep Obat Paten Yang Didapat dari Mas  Dede Ariyanto Agar Lebih Ekonomis.

by

Denin Al-kangean, Yogyakarta 20 September 2012

Sabtu, 02 Juni 2012

Siang dan Malam Demi Harapan

Siang dan Malam, Jadikan Satu Dalam Kehidupan, Tuk Mampu Mewujudkan Mimpi dan Harapan, Siang Kita Kerja Mati-Matian, Malan Tetap Kuatkan Ibadah dan Amalan, Tuk Mendapatkan Kekuatan Dari Tuhan, Siang dan Malam, Kita Jadikan Satu Ladang, Satu Tujuan Satu Harapan, Agar Kita Selamat Dunia Sampai Hari Kebangkitan. ( Siang dan Malam Demi Harapan by Denin Alkangean, 03 Mei 2012 )

Rabu, 11 April 2012

Catatan Syairku

Suatu Saat Nanti,
Meski Kini Kita Berpisah Lagi,
Tetapi Pasti Nanti Kan Kembali,
Menyambung Tali Saudara Lagi

Sama Seperti Yang Dulu Pernah Kita Jalani,
Nanti Ketika Kita Sudah Kembali,
Jangan Lupa Kita Saling Berbagi,
Tentang Usaha dan Perjalanan Yang Sudah Kita Lalui,

Tak Usah Malu Tuk Berbagi,
Yang Penting Sudah Berusaha Sekuat Tenaga Yang Kita Miliki,
Karena Segala Ketentuan Ada Pada Ilahi,
Tetap Sabar dan Selalu Doa Saja Pada Ilahi,
Agar Kita Selalu Dikasihani.

( Nanti Kita Kan Bertemu Lagi by Denin Alkangean, Indonesia, 11 April 2012)
Aku Ingin Engkau Mengerti,
Pahami Isi Hati,
Janganlah Engkau Bersedih.

Hapus Saja Air Matamu,
Jangan Biarkan Membasahi Pipimu,
Aku Takut Kehilanganmu,

Bila Memang Ini Milikmu,
Mesk Kini Jauh,
Takkan Lama dan Akan Kembali,
Aku Juga Merindukan dan Menunggumu Kasih.

( Takkan Pergi Lama dan Kan Kembali by Denin Alkangean, Indonesia, 10 April 2012)

Di Akhirat Nanti,
Kan Ada Mahkota Tuk Orang Tua Sejati,
Nilanya Tak Terkirakan Melebihi Harta Yang Saat Ini Kita Miliki,
Barangnya Mengkilau Terang Melebihi Sinar Mentari,

Hiasannya Penuh Dengan Emas dan Permadani,
Itulah Mahkota Yang Benar-Benar Sejati,
Tak Akan Pergi dan Pasti Abadi,
Jika Ingin Memiliki,

Mudah Saja Dengan Syarat Anak Ajari Mengaji,
Arahkan Mengamalkan Perintah Ilahi,
Sesuai Pada Qur'an Yang Suci,
Agar Hidupnya Selalu Dibawah Naungan Ilahi.

( Mahkota Tuk Orang Tua Sejati by Denin Alkangean, Indonesia, 10 April 2012)
Tuhan,
Perjalanku Masih Panjang Jauh Kedepan,
Kokohkan Pendirianku, Istiqomahkan Di Jalan-Mu,
Kuatkan Jiwa-Ragaku, Tuk Selalu Dijalan-Mu :)
(Tetapkan Aku Di Jalan-Mu"Tuhan", By Denin Alkangean, Indonesia, 10 April 2012)

M ati Itu Pasti
A yo Segera Kembali dan Mengaji
T inggalkan Perbuatan Tidak Terpuji
I nsya Allah Setelah Mati Pun Hati Tenang Takkan Tersakiti.

( Mati by Denin Alkangean, Yogyakarta 05 April 2012)
Ketahuilah Saudara,
Pilih Mana Mati Kerena Miskin Tapi Mulia,
Atau Mati Kerana Kaya Tapi Hina,

Kemarin Aku Dapat Cerita,
Menurun Temanku Ia Bicara,
Ternyata Jenis Mati Ada Dua,
Mati Karena Tidak Punyak Harta,
Dan Mati Karena Banyak Harta,

Terus Dilanjutkan Itu Cerita,
Kalau Mati Karena Tidak Punyah Harta,
Bisa Saja Di Akhirat Mulia,

Tetapi Jika Mati Karena Kaya,
Harta Didapat Dari Jalan Salah,
Maka Bisa Saja Matinya Jadi Hina,

Yang Paling Mengerikan Saudara,
Mati Kaya Itu Sangat Bahaya,
Hidupnya Selalu Menderita,

Mati Karena Kaya Yang Dimaksud Itu Cerita,
Bukan Benar-Benar Mati Meninggal Dunia,
Tetapi Karena Hatinya Tidak Ada Rasa,
Hidupnya Bagai Mayat Yang Bergaya,
Serta Gentayangan dan Membuat Orang Resah, Menderita dan Sengsara.

( Dua Mati Yang Berbeda by Denin Alkangean, Yogyakarta 04 April 2012)
Jika Jalan-Jalan Ke Kota Jogja,
Jangan Khawatir dan Resah,
Kalau Ditanya Tenang Saja Tetap Waspada,
Karena Masyarakatnya Baik-Baik dan Bisa Dipercaya.

Kehabisan Bekal Jujur Saja,
Lapor Petugas Jangan Gunda,
Bilang Saja Uang Sudah Tidak Ada,
Yang Penting Jujur Jangan Pura-Pura.

( Jika Jalan-Jalan Ke Kota Jogja by Denin Alkangean, Yogyakarta 04 April 2012)
Ayah-Ibu ?
Aku Rela Sendiri Menuntut Ilmu,
Meski Aku Tiidak Diantar Dulu,
Aku Sadar Karena Engkau Tidak Terlalu Tahu,

Ayah - Ibu ?
Sekarang pun Sudah Bisa Aku Tahu,
Kini pun Engkau Tak Bisa Menjemputku,
Itu Juga Karena Engkau Belum Begitu Tahu.

Ayah-Ibu ?
Aku Rela Tiada Engkau Disisiku,
Kan Aku Tahan Air Mataku,
Saat Seorang Ayah-Ibu Menyanding Temanku.

Ayah-Ibu ?
Meski Kini Engkau Jauh,
Do'a-Restumu Selalu Aku Harap dan Aku Tunggu,
Tuk Menjadi Senjataku dan Kekuatanku.

( Tak Diantar dan Tak Dijemput by Denin Alkangean,Yogyakartaa 04 April 2012)

Air Mata Mengalir Perih Bersama Keringat,
Ternyata Menata Hidup Sangatlah Berat,
Sana-Sini Banyak Maksiat.

Mengurung Diri Tidak Kuat,
Kepala Seakan Jadi Penat,
Apa Pergi Saja Dirikan Shalat ?

Jalan Ke Pantai Lihat-Lihat,
Matahari Tenggelam Di Arah Barat,
Sungguh Indah Hati Jadi Terpikat,
Apa Tinggal Di Pantai Saja Biar Hidup Tak Penat ?

Ah Pulang Saja Cepat,
Jangan Sampai Terlambat,
Karena Tadi Baru Saja Masuk Waktu Shalat,
Takut Siksa Akhirat Yang Sangat Berat.

( Air Mata Mengalir Bersama Keringat by Denin Alkangan, Indonesia 03 April 2012)

Ini Cerita Bukan Tuk Dipamerkan,
Tetapi Benar-Benar Demi Kebaikan Persaudaraan,
Menjelang Subuh Aku Pergi Ke Masjid Sendirian,
Ingin Shalat Jamaah Bersama Saudara Se-Iman,

Setelah Shalat Aku Lanjutkan Ikut Tafsir AlQuran,
Dengan Santai Saja Aku Mendengarkan,
Isinya Sangat Bagus Mengenai Ajaran Kebenaran dan Kebijaksanaan,
Sungguh Pagiku Yang Sangat Menyenangkan,

Harapku Dengan Isi Anjuran AlQuran,
Nanti Bisa Jadi Pijakan Di Masa Depan,
Selalu Menuntunku Tiap Siang-Malam,
Menyadarkan Aku Ketika Salah Jalan,

Segera Tobat dan Kembali Ke Jalan Kebenaran,
Sesuai Perintah Tuhan Yang Terdapat Pada AlQuran,
Yang Pagi Setelah Subuh Itu Aku Dengarkan,
Maaf Kawan Jika Tulisan Ini Tidak Menyenangkan.

( Pagiku Yang Menyenangkan by Denin Alkangean, Indonesia, 02 April 2012)
Pernah Aku Berkunjung Ke Sebuah Perpustakaan,
Mencari Buku-Buku Ilmu Pengetahuan,
Aku Pilah-Pilah Buku Di Rak Yang Tersusun,
Terlihat Buku Skripsi Yang Menarik Dengan Judul Sangat Mengagumkan,

Isinya Membicarakan dan Membahas Masalah Rubrik Ramadan Di Koran,
Aku Baca Salah Satu Tulisan Tentang Koran dan AlQuran,
Sungguh Isinya Menakjubkan dan Mengesankan,
Dari Segi Nama Menurut Tulisan Yang Dipaparkan,

Antara AlQuran dan Koran Sedikit Hampir Mirip Tetapi Tetap Ada Perbedaan,
AlQuran dan KOran Sama-Sama Menyajikan Kabar,
Tetapi Dari Segi Hikmah Praktis AllQuran,
Sangat Jauh Tak Bisa Disamakan Dengan Koran,

Tiap Hari Pun Kita Bisa Mengetahui Banyak Orang,
Menyempatkan Diri Tuk Baca Koran,
Ditemani Secangkir Kopi Sangat Fokus Dan Tenang,
Setiap Hari, Minggu Bahkan Bulan Rela Sampai Langganan,

Tetapi Coba Kalau Baca AlQuran,
Baru Sebentar Saja Baca Bilang Badan Sudah Pegal-Pegal,
Padahal Jika Dihitung-Hitung Ganjaran,
Antara Baca Koran dan AlQuran,
Jauh Sekali Seperti Mata Memandang Ke Langit Yang Luas Terbentang,

Maka Tidak Heran,
Jika AlQuran Kan Abadi Sepanjang Zaman,
Takkan Ada Satu Tulisan Yang Bisa Sepadan,
Jika Dunia-Akhirat Memang Kita Mau Benar-Benar Aman,
Tetaplah Berpegang Teguh Pada AlQuran,
Sesuai Apa Yang Di Sampaikan,
Oleh Nabi Muhammad Rasul Sang Petunjuk Ke Jalan Kebenaran.

( Antara Baca Koran dan AlQuran by Denin Alkangean, Indonesia, 02 April 2012)
Meski Hidup Tanpa Ikatan dan Persaudaraan,
Jika Yang Dilalui Adalah Kebenaran,
Jangan Khawatir Dengan Segala Ancaman,
Karena Kebenaran Selalu Dilindungi Tuhan.

Jika Mati Dalam Kebaikan,
Berani Memperjuangkan Kebenaran,
Malaikat Berjejer Siap Memberikan Jembutan,
Ingin Dibawa Ke Syurga Tuk Berseng-Senang.

Hidup dan Mati Itu Mutlak Hak Tuhan,
Jangan Main-Main Dengan Kehidupan,
Semua Harus Dejaga Penuh Kehati-hatian,
Agar Kita Selalu Disayang Tuhan.

( Hati-Hatilah Dengan Kehidupan by Denin Alkangean, Indonesia 02 April 2012)
asa Depan Kita Kawan,
Perlu Diperjuangkan,
Jangan Dibiarkan,
Seperti Layang-Layang Lepas Dari Ikatan.

Kehidupan Kita Kawan,
Benar-Benar Membahayakan,
Bila Tidak Bisa Dikendalikan Ke Jalan Kebenaran,
Tak Terbayangkan Apa Yang Akan Terjadi Dimasa Depan.

Bukan Di Dunia Kawan,
Tetapi Akhirat Yang Penuh Kejutan,
Kita Yang Sungguh Tak Bisa Menerawang,
Kecuali Hanya Pasrah Hidup Sesuai Perintah Allah Tuhan Semesta Alam.

( Masa Depan Kita by Denin Alkangean, Indonesia 02 April 2012)
Ketika Kebaikan Datang Lalu Kau Campakkan,
Kejelekan Lari Kau Kejar dan Telan Tanpa Berfikir Panjang,
Ketahuilah Itu Sangat Bahaya dan Sangat Disayangkan.

Segeralah Cari Jalan Keluar,
Jangan Diam Mabuk Dalam Bayang dan Angan-Angan,
Hidup Ini Kan Berjalan Cepat Bagai Kilat Tak Bisa Dibayangkan.

Kita Semua Hidup Bagai Berjalan Di Atas Pedang Kawan,
Maka Bekali Dengan Keterampilan,
Hati-Hatilah Jangan Sampai Salah Berjalan.

Tetap Istiqomah Pada Jalan Kebenaran,
Jaga Diri, Keluarga Dari Segala Bahaya dan acaman,
Kuatkan Dengan Tuntunan Al- Quran,
Jangan Lupa Doa, Ibadah, dan Tawakkal Kepada Tuhan.

( Ketika Kebaikan Datang by Denin Alkangean, Indonesia 02 April 2012)
Kita Hidup Tidaklah Sendirian,
Bicaralah Dengan Baik dan Sopan,
Jaga Etika Jangan Sombong dan Arogan,

Hiduplah Dengan Penuh Kebersamaan,
Saling Mengingatkan Dalam Hal Kebaikan,
Demi Keberlangsungan Hidup Aman dan Nyaman,

Janganlah Marah Bila Ada Yang Mengingatkan,
Telaah Dulu Pikirkan Dalam-Dalam Apa Yang Disampaikan,
Bila Baik Terima dan Amalkan Demi Kebaikan.

Hidup Ini Sangatlah Singkat Kawan,
Bila Tidak Waspada Masa Depan Bisa Jadi Bumerang,
Maka Sebelum Terlambat Sadarlah Dan Segera Kembali Ke Jalan Tuhan.

( Hidup Tidaklah Sendirian by Denin Alkangan, Indonesia, 02 April 2012)
Muda Bawa Parfum,
Tua Bawa Balsem,
( Mubal by Denin Alkangean, Indonesia 01 April 2012)

Tak Peduli Panas Dingin,
Hujan Pun Terus Dilanjutkan,
Demi Mutiara Hati Bisa Tenang Dan Nyaman.

Jika Begitu Maka Jangan Dilupakan,
Dulu Ayah-Ibumu Yang Berjuang Mati-Matian,
Mencari Secercah Harapan Kehidupan.

Nanti Jika Ia ( Ayah-Ibu) Tak Bisa Jalan,
Rawatlah Dengan Penung Kasih Sayang,
Jangan Sampai Dibiarkan dan Disia-Siakan.

( Ayah-Ibumu Dulu by Denin Alkangean,Indonesia 01 April 2012)
Sudah Bukan Rahasia Lagi,
Bila Malam Minggu Itu Kembali,
Muda-Mudi Kesana Kemari,
Mencari Kesenangan Hati,

Tapi Coba Bila Ada Panggilan Ilahi,
Tutup Rapat Pintu Dikunci,
Takut Ada Yang Mengingati,

Padahal Jika Mereka (Muda-Mudi) Bisa Mengerti,
Mampu Memahapi Setiap Panggilan Ilahi,
Itu Sungguh Menjadi Kebanggaan Tersendiri,

Ingat-Ingatlah Saudara Muda-Mudi,
Masa Mudamu Takkan Abadi,
Masa Tuamu Kan Menghampiri,

Siap-Siaplah Jangan Lupa Diri,
Segera Kembali Jangan Larut Pagi,
Ayah-Ibu Di Rumah Menunggumu Segera Kembali.

( Bila Malam Minggu Kembali by Denin Alkangean, Indonesia 31 Maret 2012)
Suatu Saat Nanti,
Bila Siang Tanpa Mentari,
Ia ( Mentari) Pergi dan Lama Tak Kembali,
Ingatlah Itu Kejadian Yang Sangat Berarti.

Bila Ia ( Mentari ) Kembali,
Kan Datang Dari Arah Tak Bisanya Lagi,
Menurut Beberapa Literatur dan Quran Yang Suci,
Pintu Dosa pun Sudah Diakhiri.

Jika Ini Informasi,
Bermanfaat dan Penuh Didikasi,
Bacalah, Amati Dengan Teliti,
Terima Dengan Senang Hati.

Aku Hanya Ingin Berbagi,
Jika Aku Nanti,
Salah Melangkah Kejalan Yang Berduri,
Jangan Segan-Sengat Tuk Mengingati.

Suruhlah Aku Kembali,
Ke Jalan Suci Yang Diperintah Ilahi,
Akan Aku Terima Dengan Senang Hati,
Sehingga Di Akhirat Nanti,
Aku Selamat Dari Adzab dan Siksa Ilahi.

( Bila Mentari Tak Kembali By Denin Alkangean, Indonesia 29 Maret 2012)
Aku Ingin Bicara Meski Belum Pernah Berjumpa,
Terimalah Dengan Senang Hati Jangan Marah,
Aku Membawa Banyak Kabar Gembira,
Nan Kabar Lain Yang Tak Boleh Dilupa,

Kita Ini Hidup Di Dunia,
Tempat Yang Penuh Dengan Teka-Teki Yang Tak Nyata,
Meski Kita Berada Dalam Alam Nyata,
Jangan Terlena Biar Tak Merana,
Karena Akhirat Tempat Sejati Tuk Kita Bersua,

Kita Harus Tetap Waspada,
Jangan Tergila-gila Dengan Kesenangan Dunia,
Jangan Mau Diperdaya,
Bersungguh-Sungguhlah Beribadah,
Sabarlah Jangan Menyerah,
Yakinlah Tak Ada Yang Sia-Sia,
Semua Apa Yang Kira Lakukan,
Jika Itu Adalah Kebenaran,
Kan Menjadi Istana Dimasa Depan,

Kekuasaan Yang Sangat Menjanjikan,
Penuh Dengan Bala Tentara Yang Bisa Diandalkan,
Kita Tak Lagi Memberikan Intruksi Untuk Dilakukan,
Ia (Pahala) Yang Dulu Kiya Lakukan,
Kan Berjuang Mati-Matian,
Membela Tuannya Agar Bisa Diselamatkan,

Kemudian Dimasukkan Ke Syurga Agar Bisa Bersenang-Senang,
Merasakan Apa Yang Dulu Di Dunia Pernah Lakukan,
Ibadah dan Kebaikan Yang Dilakukan Tanpa Beban,
Maka Jika Ingin Demikian,
Mari Mulai Dari Sekarang,
Kita Sama-Sama Tuk Laksanakan Ajaran Tuhan,
Tanpa Beban Tetapi Tetap Dengan Perjuangan.

( Aku Ingin Bicara by Denin Alkangean, Indonesia, 29 Maret 2012)
Jika Kiamat Itu Datang
Gunung Penyangga Yang Dulu Tinggi Menjulang,
Kan Tumbang Meletus Berhamburan.

Langin Yang Dulu Terang,
Indah Penuh Panorama Awan,
Kan Jadi Kusam Tak Karuan,
Manusia Pun Jadi Bingung,
Benar-benar Khawatir Tak Tenang.

Saat Itu Kawan !
Tak Ada Kekayaan Yang Bisa Dimanfaatkan,
Harta Yang Dulu Kita Kumpulkan,
Kan Sia-Sia Jadi Hancur Berantakan.

Siapa Saja Manusia Kawan?
Kaya, Miskin, Atau Bangsawan Sekalian,
Jika Tidak Beriman dan Islam,
Tak Melaksanakan Perintah Tuhan,
Kan Kecewa, Menyesal Tak Karuan.

Tetapi Apa Mau Dikata dan Dilakukan,
Semua Tinggal Penyesalan,
Maka Hidup Jangan Sia-siakan,
Mari Mulai Dari Sekarang,
Waspada Siang - Malam,
Ingat-Ingat Kewajiaban,
Jangan Sampai Ada Yang Tertinggalkan,
Agar Tak Menyesal Saat Kiamat Itu Darang.

( Saat Kiamat Itu Datang by Denin Alkangean, Indoensia 28 Maret 2012)
Jika Aku Mati,
Di Bumi Kuburku Nanti,
Aku Sendiri Terpatri,
Aku Berbaring Tak Bisa Berdiri,
Komentar Pun Tiada Peduli,
Teman Yang Dulu Aku Cumbui,
Tak Lagi Menemani,
Dia Pergi Mencari Teman Lagi,
Tiada Harap Kecuali Ridho Ilahi.

Jika Umurku Ini,
Masih Panjang Sampai Datang Mentari,
Mudahkan Aku Bangun Berdiri,
Laksanakan Kewajiban Ilahi,
Agar Nanti,
Setelah Mati,
Di Kuburku Sendiri,
Bisa Tenang Menghadap Sang Ilahi.

( Jika Mati Nanti by Denin Alkangean, Indonesia 26 Maret 2012)
Jemputlah Pagi Meski Mata Tak Mampu Meratap,
Basahi Dengan Air Hingga Meresap,
Melewati Pori-Pori Dengan Lembut Tertancap,
Hingga Hati Menjadi Mantap,
Tuk Melaksanakan Kewajiban,
Dengan Ikhlas Tanpa Paksaan,
Bangun Tanpa Dengungan Pengeras,
Jika Laksanakan Kewajiban,
Bisa Ta'at Dengan Ikhlas,
Siap-Siapalah Menerima Balasan,
Yakni Jalan Menuju Syurga Denga Pintu Terbuka Lebar dan Luas.

( Salah Satu Jalan Menuju Syurga By Denin Alkangean, Indonesia 25 Maret 2012)
Benci Yang Dulu Itu,
Jangan Disimpan Dalam Qolbu,
Biarkan Lenyap Bersama Abu,
Kemudian Terbang Bersama Debu.

Kasih Sayang Yang Sempat Tumbuh,
Jangan Biarkan Lenyap Dan Rapuh,
Hidupkan Terus Selagi Jantung Bisa Berderuh,
Hingga Memasuki Usia Sepuh.

( Benci Itu by Denin Alkangean, Indonesia, 24 Maret 2012)
Berkata Benar, Baik, dan Menyenangkan,
Memang Sering Kita Ucapkan, Bicarakan, dan Dengarkan,
Tetapi Itu Semua Tidaklah Gampang Dilakukan.
Jika Kita Mampu Mewujudkan,
Itu Suatu Hal Yang Sangat Menguntungkan,
Bisa Mendatangkan Ketenangan dan Kesenangan,
Meski Kadang Berat Tuk Bisa Kita Lakukan dan Praktekkan.

( Berkata Benar, Baik, dan Menyenangkan by Denin Alkangean,Indonesia 21 Maret 2012 )
Tetapkan Langkahku Tuk Selalu Dijalan-Mu, Jangan Biarkan Diri Ini Jauh Dari Pantauan-Mu.
Aku Tak Punya Daya dan Kekuatan Tanpa-Mu,
Aku Tak Bisa,
Sungguh Tak Mampu, Tanpa Bimbingan-Mu.
( Tak Bisa Tanpa-Mu "Allah" By Denin Alkangean, Indonesia 19 Maret 2012)
Bangunan Kampus Semakin Bagus,
Orang Tua Mahasiswa Semakin Tergerus,
Membayar Receh Terus Menerus.
( Mampus by Denin Alkangean, Indonesia 18 Maret 2012)
Saat BBM Naik,
Atas Nama Rakyat Dalih Dihembuskan,
Rakyat Siap Menerima Pahitnya Kenyataan.

Tetapi Bagaimana Ketika Korupsi Terungkap,
Bisakah Pelakunya Bertobat dan Rela Mengembalikan,
Demi Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat.

Mari Bertindak Bijak Kawan,
Jangan Suka Mempermainkan Keadaan,
Jangan Suka Menjual Nama Rakyat.

Mari Belajar Bijaksana Kawan,
Jangan Bertindak Semau Kita (Kelompok, Golongan).
Negara Ini Milik Kita Bersama.

Sejahtera,
Kita Nikmati Bersama,
Jangan Dibungkan Dalam Kegelapan dan Kemunafikan.

( Saat BBM Naik by Denin Alkangean, Indonesia 18 Maret 2012)

Lari Kemanapun Tak Bisa,
Menyesal Pun Tak Ada Maknanya,
Meski Berjanji Kan Taat Siang Malam Sampai Tak Berdaya.

Mari Hidup Jangan Sia-Siakan,
Sakit dan Menderita Dunia Itu Hanya Ujian,
Jangan Menyerah dan Melakukan Pelanggaran.

Tetap Kokohkan Pendirian,
Pertahankan Keimanan,
Jangan Mau Digadaikan,
Dengan Kehidupan Dunia Yang Penuh Kemunafikan,
Serta Penuh Permainan.

Hidup Di Dunia Hanya Satu Kali Kawan,
Maka Jangan Main-Main,
Laksanakankanlah Kewajiban,
Agar Kita Selalu Disayang Tuhan.

Ujian Anggaplah Anugrah Tuhan,
Jadikan Jalan Kokohkan Iman,
Agar Mampu Menghadapi Saat Maut Itu Datang.

( Bila Ajal Itu Datang by Denin Alkangean, Indonesia, 17 Maret 2012)
Ya Allah,
Jika ini jalan terbaik untukku-keluargaku,
Ijinkan dan lancarkanlah Urusanku,
Berikan Kemudahan kepadaku,
Kokohkan pendirian-syukurku pada-Mu,
Jagan Biarkan Diri Ini Terlena Karena Tingkah dan Kelakuanku.

( Kepadamu Allah by Denin Akangean, Indonesia 15 Maret 2012)
Ketahuilah Saudara-saudara,
Siapa Menuntut Ilmu Degan Niat Salah,
Berbangga-bangga dengan sesama(penuntut ilmu) dan Membuat Resah,
Maka Tuhan Akan Benci dan Marah.

Perjalanan Hidup Tidak Terarah,
Selalu Tidak Puas Dan Ingin Coba-Coba,
Orang Lain Pun Jadi Korban dan Jatuh Tak Berdaya.

Maka Belajarlah Dengan Niat Yang Tulus,
Perbaiki Akhlak dan Bertindaklah Yang Sopan dan Bagus,
Agar Usaha Belajar Kita Tidak Sia-sia,
Bisa Memperlacar Perjalanan Dengan Mulus,
Masa Depan Dunia Akherat Pun Bisa Cerah.

( Jika Menuntut Ilmu by Denin Alkangean, Indonesia, 15 Maret 2012)
Jika Berbagi Jadi Budaya,
Takkan Ada Orang Kelaparan Karena Tidak Punyak,
Jika Hati Dijadikan Senjata Setiap Ada Masalah,
Maka Tidak Akan Ada Orang Merasa Resah,
Wapadalah Dan Tetap Berhati-Hatilah.
( Jika Berbagi Jadi Budaya, By Denin Alkangean, Indonesia 13 Maret 2012)
Aku Ingin Berlari Menuju Pengunungan Yang Tinggi,
Biar Bisa Melihat Jauh Mengintai Bumi,
Tempat Aku Berpijak Setiap Hari.

Ingin Mengetahui Sejauh Mana Diri Ini Mengabdi,
Pada Negara dan Bumi Pertiwi,
Terutama Pada Keluarga Sendiri.

Aku Tak Bermaksud Ikut Campur Apa Yang Orang Jalani,
Aku Hanya Ingin Berbagi Motivasi,
Ingin Menjadi Insan Yang Penuh Dedikasi,
Menjadi Teman Dikala Senang Atau Sedih.

Jika Apa Yang Aku Lalui Ini,
Bisa Memberi Manfaat Pada Orang Lain dan Diri Sendiri,
Semoga Bisa Aku Pertahankan Sampai Akhir Hayat Nanti,
Tetap Semangat Pada Jalan Ilahi,

Saling Mengerti Meski Tak Pernah Berdikari,
Menjalin Persaudaraan Yang Hakiki,
Demi Mencari Keridhaan Sang Ilahi,
Agar Tetap Diberkahi.

( Ingin Pergi Ke Gungung Yang Tinggi by Denin Alkangean, Solo, 11 Maret 2012)
Insya Allah,
Dengan Ilmu,
Dunia Kan Mudah Kita Dapatkan,
Dengan Kejujuran,
Harta, Tahta, dan Jabatan,
Kan Bisa Kita Pertahankan.
Dengan Kedermawanan, Harta Kita Kan Diberkahi dan Ditambah Lagi.
( Harta, Tahta, Jabatan By Denin Alkangean, Indonesia, 13 Maret 2012)
Padahal Allah Sudah Menjelaskan Dalam Al-Qur'an,
Bahwa Kehidupan Dunia Ini Hanya Sementara dan Permainan,
Tetapi Mengapa Sebagian Manusia Masih Tidak Yakin,
Akan Kehidupan Akhirat Yang Dijanjikan Tuhan,
Yang Bisa Menjamin Segala Apa Yang Kita Impikan,
Bisa Mewujudkan Segala Harapan.

Jika Ingin Kebahagiaan,
Hanya Dengan Mengejar Harta, Tahta dan Jabatan,
Sampai Melupakan Batas-Batas Norma dan Aturan,
Yang Disampaikan Oleh Tuhan,
Melalui Kitab-Nya Yakni Al-Quran,
Yang Penuh Dengan Ajaran Kebijaksanaan,
Maka Jangan Harap Apa Yang Kita Cita-Citakan dan Impikan,
Kan Kita Rasakan Sesuai Harapan.

Justru Jika Kita Melanggar Aturan,
Suka Membuat Kerusakan,
Mempermainkan dan Membolak-Balikkan Kebenaran,
Maka Kehancuran pun Akan Segera Kita Rasakan,
Maka Hati-Hatilah Menjalani Kehidupan,
Agar Kita Bisa Selamat dari Azab Tuhan.

( Hati-Hati Menjalani Hidup by Denin Alkangean, Yogyakarta, 10 Maret 2012)
Di Negeri Indonesia Ter-Cinta Ini Kawan,
Dulu Ratusan Nyawa Pejuang Hilang Demi Kemerdekaan.
Kini Mari Kita Lihat Rakyat Secara Keseluruhan,
Mereka Yang Miskin,
Masih Ada Yang Hidup Bersama Air Hujan,
Mencari Seteguk Kehidupan,
Tak Pedulikan Panas Dingin Yang Dirasakan,
Sungguh Sangat Memprihatinkan.

Pemimpinpun Seakan Lepas Tangan,
Sibuk Dengan Kedudukan Dan Kekuasaan,
Pemerintahan pun Mulai Goyah Karena Ketidakjujuran,
Atau Korupsi Yang Sangat Memilukan,
Rakyatpun Akhirnya Menjadi Korban.

Jika Ini Tidak Segera Diluruskan,
Korbanpun Akan Segera Berjatuhan,
Negara Menjadi Berantakan,
Rakyat Gerah Tak Karuan,
Siapapun Pejabat Negara Yang Kejam Keterlaluan,
Bertobatlah Kembali Kejalan Kebenaran,
Segera Wujudkan Kesejahtaraan Dan Keadilan,
Agar Negara Ini Benar-Benar Merdeka Seperti Yang Dulu Kita Idam-Idamkan,
Yaitu Kemerdekaan Yang Bisa Mewujudkan Keamanan dan Jamninan Kesejahteraan.

( Kembali Kejalan Yang Benar by Denin Alkangean, Yogyakarta 07 Maret 2012)
Di Atas Bumi Ini Kita Semua Hidup,
Kemudian Mati Masuk Kubur Yang Redup,
Tak Ada Bekal Yang Cukup,
Maka Kerugianlah Yang Akan Meletup,
Menyesalpun Tak Patut,
Maka Jangan Sia-siakan Hidup,
Tetap Istiqomah Melakukan Ibadat,
Agar Hidup Setelah Mati Bisa Selamat.
( Di Atas Bumi ; Denin Alkangean, Yogyakarta, 04 maret 2012)
Dunia Dikejar,
Akhirat Terlempar,
Akhirat Dikejar,
Dunia Mengejar.
( Antara Dunia dan Akhirat By Denin Alkangean, Yogyakarta 01 Maret 20112)
Hidup Ini Penuh Misteri,
Kematian Adalah Hal Yang Pasti,
Maka Jangan Bodohi Diri Sendiri,
Mengorbankan Akhiran Masadepan Abadi,
Kehidupan Yang Tiada Akhirnya Lagi.
Maka Lebih Baik Hidup Hati-Hati,
Biar Tidak Ada Yang Tersakiti,
Karena Semua Tindakan Ada Karmanya Nanti,
Setelah Kita Mati,
Kembali Ke Haribaan Ilahi,
Mempertanggungjawabkan Perbuatan Yang Pernah Kita Jalani.

(Hidup Penuh Misteri by Denin Alkangean, Yogyakarta 01 Maret 2012)
Ketahuilah Kawan Bahwa Kita Bersaudara,
Berasal Dari Leluhur dan Nenek Moyang Yang Dulu Pernah Bersimpah Darah,
Melawan Para Penjajah Yang Teramat Kejam Menjarah,
Leluhur dan Nenek Moyang Kita Itu Tak Kenal Lelah,
Memperjuangkan Kemerdekaan Yang Absah,
Maka Kita Kini Jangan Mudah Terpancing Amarah,
Jangan Mau Untuk Dipecah Belah,
Ketahuilah Bahwa NKRI Itu Wadah Kesatuan dan Kekuatan Bangsa,
Tetaplah Jaga Semangat Perjuangan,
Wujudkan Keadilan Agar Rakyat Tidak Mudah Terprovokasi dan terpecahbelahkan,
Karena Kita Dulu Sama Pernah Bersimpah Darah,
Demi Mewujudkan Keadilan dan Kemerdekaan Bangsa Dari Cengkraman, Para Penjajah Yang Teramat Kejam dan Keterlaluan.
( Sama Pernah Bersimpah Darah by Denin Alkangean, Yogyakarta, 25 Februari 2012)

Jalan Hidup Ini Memang Penuh Duri,
Maka Harus Hati-Hati Jangan Berlari,
Luruskan Niat Sucikan Diri.

Meski Perjalananku Kini Sudah Diujung Senja,
Tetapi Ini Bukan Akhir Dari Segalanya,
Karena Perjalananku Masih Panjang dan Tak Bisa Diraba.

Do'a adalah Senjataku yang Paling Ampuh,
Tawakkal Adalah Pijakanku Yang Aku Harap Takkan Pernah Rapuh,
Kejujuran adalah hartaku Yang Paling Berharga Dari Dulu.

( Perjalanan Masih Panjang by Denin Alkangean, Jogjakarta, 17 Februari 2012)
Bukan Karena Salah Atau Benar,
Tidak Juga Karena Ingin Tenar,
Apalagi Karena Syok Pintar,
Atau Bahkan Karena Bisa menjadikan Yang Salah Jadi Benar.

Tetapi Niatkan Karena Kebersamaan,
Tak Peduli Salah atau Benar,
Manusia Hanya Mengusahakan,
Agar Semua Keadaan Tetap Aman dan Nyaman,
Karena Keputusan Tertinggi ada Pada Tuhan.

Hidup Ini Tidak Bisa Sendirian,
Semua Harus Bisa Bergandengan,
Baik Dalam Keadaan Senang,
Terutama Ketika Mengalami Penderitaan.

Semua Harus Bisa Menjaga Kesetiaan,
Mampu Saling Memaafkan,
Tak Peduli Siapa Yang Salah atau Benar,
Maaf adalah Hal yang Harus Diutamakan,
Agar Hidup Ini Bisa Menjadi Syorga Yang Sering Kita Impikan.

Salah atau Benar,
Tetap Jaga Kebersamaan,
Salinglah Memaafkan,
Apapun Yang Dihasilkan,
Biar Tuhan Yang Menentukan.

( Bukan Karena Salah atau Benar by Denin Alkangean, Yogyakarta, 13 Februari 2012)

Jika mengeja hanya dengan logika,
Menilai Juga dengan angka-angka,
Itu Belum Sempurna dan Belum Mengena.

Coba dekati dengan Hati,
Mengerti dengan toleransi,
Jangan terlalu basa-basi.

Terima saja dengan senang hati,
Tak perlu dimiliki,
Yang Penting Bisa saling Mengerti,
Karena Semua Takkan Abadi.

( Dekati Dengan Hati by Denin Alkangean, Jogjakarta 10 Februari 2012 )
Meski Berlari Secepat Kilat,
Jika Yang dikejar tidak didapat,
Ya Namanya Manusia,
Hati Pasti Sedikit Kecewa dan Sakit.

Sabar saja dan Banyak Do'a dan Tobat,
Karena Mungkin Masih Banyak Dosa Tak Terlihat,
Sehingga Semua Yang diusahakan Jadi Terhambat.

Tak Usah Berontak dan Anarkis,
Bicarakan saja dengan Bahasa Yang Santun, Sopan dan Agamis,
Agar Harapan Bisa segera dientas.

( Tetap Sabar by Denin Alkangean, 10 Februari 2012)
Meskipun Tidak Punyak Harta dan Tahta,
Yang Penting Punyak Hati dan Rasa.
Walau Kenal Tak Penah Berjumpa,
Kuncinya Yang Utama Ya Jujur dan terpercaya.

Meski Kenal Lewat Dunia Maya,
Yang Penting Hati Bisa Merasa.
Mengerti dan Saling Sapa,
Maka Semua Kan Terasa Saudara,
Atau bahkan Melebihi dari Ikatan sebuah Keluarga.

JIka Saling Sapa dan Pengertian Jadi Budaya,
Maka Syurga pun Bisa Dirasa,
Tak Harus menunggu Akhirat Itu Tiba,
Karena Kuncinya Semua ada pada Kita,
Tinggal Pilih Mau Neraka Atau Syurga?

( Pilih Neraka Atau Syurga ; Denin Alkangean Yogyakarta 02 Juli 2011)
Meski Berlari Secepat Kilat,
Jika Yang dikejar tidak didapat,
Ya Namanya Manusia,
Hati Pasti Sedikit Kecewa dan Sakit.

Sabar saja dan Banyak Do'a dan Tobat,
Karena Mungkin Masih Banyak Dosa Tak Terlihat,
Sehingga Semua Yang diusahakan Jadi Terhambat.

Tak Usah Berontak dan Anarkis,
Bicarakan saja dengan Bahasa Yang Santun, Sopan dan Agamis,
Agar Harapan Bisa segera dientas.

( Tetap Sabar by Denin Alkangean, 10 Februari 2012)
Ini Dini Hari,
Adalah Waktu Yang Dinanti-nanti,
Orang Pada Ramai-ramai,
Datang dan Pergi,
Berharap Tahun Baru Segera Kembali,
Dulu Yang Sempat Pergi,
Kini Kembali Lagi,
Membawa Banyak Harapan-Harapan Emas Permadani,
Sisakan-sisakan Kobaran Api Dalam Jerami,
Ingat-ingatlah Dosa Diri Sendiri,
Hati-Hati Jangan Lama-lama Pergi,
Segeralah Kembali,
Ingatlah Pesan Sang Ilagi,
Jangan Ikuti Nafsu Birahi.

( Datang dan Pergi by Denin Alkangean Yogyakarta 01 Januari 2012)
Hidup dan Mati Itu Adalah Pasti,
Maka Mari Persiapkan Diri,
Sebelum Kita Menghadap Ilahi,
Karena Diakhirat Nanti,
Tiada Tempat Berlari dan Sembunyi,
Perbanyaklah Melakukan Perintah Ilahi,
Niatkan Dengan Ikhlas Untuk Mencari Ridha Ialhi,
Istighfar Jika Ada Yang Memuji,
Karena Pujian Hanya Pilik Ilahi.
( Persiapkan Diri By Denin Alkangean, 28 Desember 2011 )

Bila Malam Mulai Tiba,
Siang pun ditinggalkan dan dikejar,
Bila Cinta Sudah digenggaman,
Periharalah Jangan Disia-siakan,
Sayangi dengan penuh kesabaran,
Semikan dengan Kasih Sayang,
Jagalah dengan Kesetiaan Sampai Ajal Datang,
Agar di Syurga Bisa Dipertemukan.

( Jagalah Kesetiaan by Denin Alkangean, YOgyakarta, 24 Desember 2011)

Apalah artinya Kemerdekaan,
Jika rakyat masih terpanggang,
Apalah artinya klaim keberhasilan pembangunan,
Jika jeritan rakyat terus meraung-raung,

Apalah artinya keadilan,
Jika kebijaksanaan dipenjarakan,
Apalah artinya hukum,
Jika yang salah justru yang didukung.

Inikah yang disebut Jaman Edan,
Jaman yang disebut akan turunnya Dajjal-dajjal,
Hidup sukanya menfitna dan menyengsarakan,
Bahkan tak hayal berahir dengan pembunuhan.

Sungguh ini tak bisa kita biarkan,
Mari kita cegah sebelum keterlaluan,
Memakan korban yang tak terkirakan,
Atau bahkan mendatangkan Kehancuran,
Jika tidak segera di luruskan,
dan disadarkan untuk kembali kejalan yang benar,
Jalan sesuai dengan kehendak dan ketentunan Tuhan.

( Kembalilah Ke Jalan Tuhan by Denin Alkangean, Yogyakarta, 11 Juli 2011)

Jika Datang Ke Kota Jogja,
atau Kemana Saja,
Jangan hanya jalan-jalan ke Pusat Kota,
Atau ke Tempat-Tempat Wisata,
Tetapi Datang dan Berkunjunglah,
Ke Kediaman dan Tempat Masyarakatnya.

Pelajari Kearifan Budaya Lokalnya,
Pahami Secara Bijaksana,
Jangan Mudah Menyalahkan dan Mencercanya,
Karena Budaya antar Daerah tidaklah sama,
Maka Hati-hatilah memaknainya,
Agar Hidup Bisa Sejahtera Aman dan Selamat.

( Jika Datang By Denin Alkangean, Yogyakarta, 09 Desember 2011 )
Kadang Kata Melampaui Logika,
Logika Tak lagi bisa diukur dengan kata-kata,
Berbicara Fakta padahal Salah,
Tak mau mengalah walaupun salah,
Hingga korban kian bertambah.
Kemudian berpura-pura tidak tahu apa-apa.
( Kemunafikan By ; Denin Alkangean Juli 2011 To Islam Itu Indah )
Kemana Kaki Melangkah,
Jangan Bingung dan Resah,
Pasrahkan saja Semuanya Pada Allah.

Tenangkan Hati Dengan Dzikir pada-Nya,
Selesaikan Masalah Dengan Sholat karena-Nya,
Perbaharui Iman Dengan Membaca Kalimat "Laa ilaa ha Illallah" : Tiada Tuhan Selain Allah.

( Pasrah Pada Allah, Denin Alkangean, Yogyakarta 05 Desember 2011)
Bila Cinta,
Jangan Berdusta,
Bicaralah Dengan Jujur Apa Adanya.

Bila Cinta,
Cobalah Saling Menjaga,
Tentang Rasa Yang Mulai Bergelora.

Bila Cinta,
Hilangkan Rasa Curiga,
Tetap Jaga Etika,
Biar Hidup Tenang dan Bahagia.

(Bila Cinta By Denin Alkangean, Yogyakarta, 18 September 2011)
Sejatinya Islam Itu Indah,
Melarang Mencerca,
Apalagi Memaksa.
Penuh Toleransi,
Melarang Arogansi.

Sejatinya Islam Itu Indah,
Penuh Kedamaian,
Mendatangkan Ketentaraman,
Tinggal Manusianya Yang Harus Benar-Benar Beriman,
Hidup Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad Dan Syariat Al-Quran,
Agar Kehidup Bisa Aman, Tentram, Damai Dan Tenang.

( Sejatinya Islam Itu Indah By Denin Alkangean, Yogyakarta 02 Oktober 2011 )
Meski Ramadhan Itu Telah Pergi,
Datang Nanti,
Sekitar Satu Tahun Lagi,
Janganlah Bersedih dan Merasa Sakit Hati,
Karena Itu Merupakan Ketetapan Ilahi.

Meski Ramadhan Itu Telah Pergi,
Lebih Giatlah Ibadah dan Beramal Lagi,
Tunjukkan Baktimu Kepada Ilahi,
Niscaya Tuhan Lebih Menyukai.

Meski Ramadhan Itu Telah Pergi,
Ketahuilah Bahwa Bulan-Bulan Berikutnya Lagi,
Adalah Bulan Yang Penuh Didikasi.
Maka Bertindaklah Dengan Baik dan Teliti,
Tetap Dirikan Sholat dan Mengaji,
Supaya Selamat Sampai ke Akhirat Nanti.

( Meski Ramahdan Itu Telah Pergi by Denin Alkangean, Kangean-Madura, 4September 2011 )
Jika Ada Waktu ,
Jangan Tunda Dulu,
Lakukan Saja Dengan Sunggu-Sungguh.

Jika Ada Waktu,
Jangan Malu-Malu,
Tanyakan Saja Sampai Tahu.

Jika Ada Waktu,
Biarlah Orang Lain Bilang Nanti Dulu,
Kita Harus Tetap Maju.

Bila ada Waktu,
Sempatkan Diri Tuk Dirikan Shalat Lima Waktu,
Agar Tidak Ada Beban Dosa Yang Membelenggu.

( Jika Ada Waktu, By Denin Alkangean, Yogyakarta 29 September 2011 )
Bila Sudah Waktunya,
Semua Rejeki Takkan Kemana,
Tinggal Ingat Saja,
Jangan Sampai Lupa Dengan Sesama.

Bila Sudah Waktunya,
Biar Obak Besar Menerpa,
Petir Menyambar,
Tetaplah Sabar dan Tegar.

Bila Sudah Waktunya,
Meski Bukan Keturunan Raja atau Bangsawan,
Jika Allah Ijinkan,
Semua Bisa Saja Terjadi,
Tinggal Bilang "Kun, Fayakun ; Jadi, Maka Jadi.

( Bila Sudah Waktunya ; Denin Alkangean, Yogyakarta 29 September 2011 )
Bilangnya Jihad,
Ikuti Ajaran Nabi Muhammad,
Tetapi Mengapa Harus Bejad ?
Lakukan Tindakan Tidak Beradab.

Bilangnya Jihad,
Ingin Tegakkan Syari'at,
Bunuh Diri Jadikan Alat,
Orang Lain Jadi Korban Dan Sekarat,
Bukannya Itu Jalan Sesat ?

Jika Ingin Jihad,
Ingatlah Pesan Terahir Nabi Muhammad,
Tentang Jihad Yang Paling Besar Dan Dahsyat,
Yakni Jihad Melawan Hawa Nafsu Diri Sendiri Yang Berat,
Yang Perlu Disikapi Dengan Sabar Serta Iman Yang Kuat,
Agar Hidup Bisa Selamat Dunia Dan Akhirat.

( Bilangnya Jihad By Denin Alkangean, Yogyakarta, 27 September 2011)
Meski Air Mata Menetes,
Jika Hati Tidak Tulus,
Tuk Menyesal dan Melepas,
Segala Kebiasaan Yang Buruk dan Tidak Pantas,
Maka Jangan Harap Hidup Kan Terasa Aman Dan Bebas.

Meski Air Mata Menetes,
Kalau Hanya Ingin Dikasihani dan Dielus,
Tak Ada Niat Tuk Menjadi Insan Yang Bagus,
Dan Bertobat Kembali Kejalan Yang Lurus,
Maka Jangan Harap Hidup Kan Berjalan Mulus.

Berbeda Jika Air Mata Menetes,
Datang Dari Hati Yang Tulus dan Ikhlas,
Bertobat dan Menyesal Terus-Menerus,
Mengharap Ampunan Segera Dibalas,
Maka Jangan Khawatir,
Karena Kasih dan Ampunan Allah Itu Sangat Luas.

( Meski Air Mata Menetes By Denin Alkangean, Yogyakarta, 25 September 2011)
Pergi Ke Hutan Rimba Kawan,
Hiduplah Sendirian,
Hidup di Kota Kawan,
Gemuruh Kan Dirasa Meski Tak Sendirian.
Pulang Kekampung halaman Kawan,
Hiduplah Disana kan Kau temui ketenangan,
Meski tak cukup,
Yang penting Jiwa & Raga tenang.
Pergi Kepantai Kawan,
Udara Segar kan Kau Hirup,
Jantung sehat karena udaranya Segar.
Bagaimana?
(Pilihan Denin Alkangean Yogyakarta , 27 Juni 2011)
Wahai Saudara-saudaraKu Sekalian,
Ketahuilah Bahwa Kita Sekarang Berada Dalam Bulan Ramadan,
Bulan Yang Penuh Hikmah Dan Ampunan Dari Tuhan.

Maka Bekalilah Hidup Dengan Pengetahuan,
Sempurnakan Dengan Ilmu Yang Mapan,
Dukung Dengan Akhlaq dan Tauladan,
Agar Tidak Tersesat dan Salah Jalan.

Jagalah Hati Dengan Perasaan,
Lindungi Dengan Kesabaran,
Serta Jalin Dengan Kebersamaan,
Kemudian Pupuk Dengan Kejujuran.

Jika Ingin Hidup Tenang dan Tentram,
Ikutilah Tuntunan Tuhan,
Yang Telah Tertera dalam Al-Quran,
Dan Jangan Nawar Yang Berlebihan.

Kalau Hidup Sudah Dijalan Tuhan,
Konsisten dan Sabar Dalam Ketaatan,
Tak Mudah Goyah Dengan Deruh Ombak dan Busa Lautan,
Maka Perjalanan Hidupun Akan Aman,
Serta Dipastikan Insya Allah Selamat Sampai Tujuan.

( Tuntunan Hidup by Denin Alkangean, Yogyakarta, 20 Agustus 2011)
Tunggu Aku Di Penghujung Senja,
Kala Buka Puasa Itu Telah Tiba,
Biar Aku Lepas Bersama Kabutnya Merah,
Kemudian Menyongsong Datangnya Malam Yang Kelam.

Tapi Jangan Hanya Diam,
Bicara dan Bersenda Guraulah,
Bersama Rintisan Tetesan Lembut Embun Malam,
Jatuh Bagai Belaian Lembut Penuh Kasih Sayang,
Membangunkan Rasa,
Mendatangkan Asa.

Tetapi Sayang Itu Sangat Berbahaya,
Karena Masih Tiada Ikatan Yang Tak Pasti,
Apalagi Kalau Tidak Segera Diakhiri.

Maka Pulanglah Keharibaan Masing-masing,
Sebelum semua Yang Tidak Diinginkan Terjadi,
Untuk Menghindari Penyesalan Dikemudian Hari,
Yang Pasti Itu Semua Tidak Kita Inginkan,
Karena Kedepan Perjalanana Masih Panjang.

Sabarlah Dulu Untuk Beberapa Saat Lagi,
Sampai Janur Kuning Itu Benar-benar melengkung,
Begitu Kata Sebagian Orang,
Serta Ijab Kabul Mampu Diucapkan Dari Keduanya,
Yang Akhirnya Tiada Lagi Larangan Untuk?,
Maka Lakaukanlah Apa Yang Kau ?
Insya Allah Semua Sudah Halal.
Maka Jangan Lupa Bersyukur,
Kalau Statusnya memang semua sudah Jelas.

(Pulanglah by Denin Alkangean Yogyakarta 08 Agustus 2011)
Meski Hidup Berkelimang Harta,
Kebutuhan Selalu Serba Ada,
Kalau Berbagi Dengan Sesama Saja Ogah,
Ya Apalah Artinya Hidup Kaya.

Berbeda Ya Kalau Hidup Miskin,
Harta Tidak Ada,
Bahkan Mau Makan Saja Susah,
Ya Tidak Ada Masalah.

Namu Ketahuilah Kawan,
Hidup Ini Bisa Saja Indah,
Bila Kita Mampu Hidup Saling Berbagi,

Tanpa Mendiskritkan Orang Lain,
Kaya Atau Miskin Sejatinya Itu Sama Saja,
Tak Ada Bedanya Di Sisi Tuhan.

Namun Perlu Kita Ketahui Kawan,
Pembeda Insan Satu Dengan Isan Lainya,
Adalah Terletak Pada Kataatan dan Ketaqwaannya.

Menjalankan Ajaran dan Kawajiban Sesuai Tuntunan Tuhan.
Termaktub Dalam Kita Taurat, Injil, atau Zabur
Kemudian Disepurnakan dengan Kitab Suci Al-Qur'an,
Tentang Ajaran Hidup Yang Benar,
Yang Kemudian Bisa Mendatangkan Keberkahan,
Serta Ketentraman Tiada Tara dari sisi Tuhan.

( Indahnya Hidup by Denin Alkangean Yogyakarta 08 Agustus 2011)
Ibu,
Ma'afkanlah Diriku,
Yang Tak Bisa menunaikan permintaanmu,
Tuk Bisa Puasa Perdana Bersamamu.

Ibu,
Tunggulah Aku Dua Minggu,
Sebelum Lebaran Itu Tiba,
Tuk Bisa Lebaran Bersamamu.

Ibu,
Aku harap Dikau Selalu Setia dan Sabar Menunggu,
Meski Aku Tiada didekatmu,
Saat bulan Ramadhan Itu Tiba,

Ibu,
Janganlah Dikau Mersa Gundah,
Meski Aku Jauh,
Karena Jiwa ini selalu dekat bersamamu,

Ibu,
Ketahuilah,
Bahwa Aku Ingin Selalu Dalam Dekapanmu,
Sama seperti dulu,
Dikala Kau meninakbobokkanku,
Aku Tertidur dalam ayunan kasihmu,
Terlelap dalam belayan lembutmu,

Ibu,
Semua itu adalah Kisahku dan Kisahmu,
Insya Allah takkan pernah aku lupakan,
Dan takkan ada yang bisa menggantikan,
Hingga hancur Jiwa dan Ragaku.

(Tunggu Aku Ibu by Denin Alkangean, Yogyakarta 2 Agustus 2011)
Mari Persiapkan Diri,
Tuk Menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan,
Bulan Yang Agung,
Rajanya Bulan,
Bulan Yang Penuh Rahmat dan Magfiroh,
Bulan Gudangnya Pahala,
Bahkan Kalau Kita Berbuat baik,
Maka Pahalanya akan Dilipatgandakan sampai berlipat-lipat,
Maka Jangan Ragu,
Sambutlah dengan Penuh Semangat,
Penuh Harapan,
Harapan Untuk Bisa Memanfaatkan,
Waktu Di Bulan Ramadhan Dengan Sebaik-Baiknya.


( Mari Sambut Ramadhan by Denin Alkangean, Yogyakarta 27 Juli 2011)
Kakak,
Mengapa Engkau Tidak Sekolah,
Kakak,
Mengapa Engaku Jadi Korban,
Kakak,
Mengapa Engkau Terlunta-lunta

"Kakak Bukan Tidak Mau Sekolah"
Jawabnya,
"Kakak Jadi Korban Biarlah,
Jawabnya,
Tetapi Yang Jelas,
Adik dan Anak-Anak Kakak Kelak,
Jangan Sampai sama seperti Nasib Kakak,
Adek harus terus belajar dan Sekolah,
Tuntutlah Ilmu sebanyak-banyaknya,
Jadilah Orang Yang bisa Kakak Banggakan,
Jadilah Panutan Buat Keluarga,
Tunjukanlah dengan segala keterbatasan,
Bahwa Adik bisa meraih semua cita-cita,
Termasuk bisa sekolah sampai kuliah,
Yang Itu adalah Sebuah Kebanggaan Bagi Kakak",
Begitu Kata Kakak.

(Kata Kakak ? by Denin Alkangean, Yogyakarta 26 Juli 2011 )
Wahai Saudaraku,
Jangan sekali-kali menyakiti Saudaramu,
Karena Karma Itu Ada.

Wahai saudara-saudaraku,
Buatlah saudaramu tersenyum,
Karena Pahala itu Pasti ada.

Jangan Ragu untuk berbuat baik,
Hindarilah Perselisihan,
Mengalahlah demi kebaikan.

Jangan Khawatir dirimu kalah,
Walaupuh sebenarnya kau benar,
Bersabarlah,
Karena pahala dari Tuhanmu amatlah besar.

(Bersabarlah by Denin Alkangean, Yogyakarta 26 Juli 2011)
Malam ini adalah malam Nisyfu Sya'ban,
Malam yang dikenal dengan malam penutupan catatan,
Catatan setiap Insan,
Khususnya Umat Islam.

Dari itu,
Tentu dari awal kita kenal,
Banya berbagia hal yang salah dan tidak baik,
Dari semua apa yang aku lakukan.

Maka dari itu,
Demi penutupan buku catatan amalku,
Aku minta ma'af kepada semua teman-teman.

Semoga dengan kita saling mema'afkan,
Bisa membawa kita semua menuju keridhaan Tuhan.
Amin.
( Ma'afkan Aku by Denin Alkangean, Yogyakata, 15 Juli 2011)
Ini adalah catatan,
Catatan Tentang Ajaran jalan kebenaran,
Ajaran untuk diriku sendiri, Keluarga, serta kerabat,
Ajaran yang aku harapkan.

Bila suatu saat nanti aku salah jalan,
Bisa menyadarkan dan mengembalikan,
Mengembalikan Aku pada jalan kebenaran,
Jalan yang telah ditentukan,
Serta ditetapkan dan digariskan Tuhan.

Saat aku berjalan,
Aku bertemu pejabat dan pedagang asongan, serta anak jalanan,
Tak lupa aku sesekali tebarkan salam dan senyum,
Demi perdamaian dan persaudaraan.

Saat aku melaksanakan Tugas,
Banyak pengalaman yang perlu dikupas,
Perlu direnungkan dan diulas,
Terkait beragam tindakan dan kelakuan,
Dari Orang-orang yang aku temui dan datangi.

Beragam pelajaran dan serta pengalaman,
Dari yang manis, memilukan bahkan menyakitkan,
Semua sudah aku dapatkan,
Yang membuat Aku mengerti,
Arti sebuah arti kebijaksanaan.

Bahwa inti dari sebuah pertemuan,
Adalah pelayanan yang baik, dan sopan,
Menyamaratakan,
Antara, Pejabat dan pedagang asongan.
Atau bahkan anak jalanan,
Dengan tujuan,
Persaudaraan bisa dihudupkan,
Serta dipertahankan,
Sampai Akhir Jaman,
Dengan harapan,
Tak ada lagi orang yang termarjinalkan.
Bahkan Tersinggirkan,
Dari Kehidupan,
Yang sejatinya manusia saling membutuhkan,
Agar hidup bisa saling berdampingan,
Antara pejabat, pengusaha, sikaya, dan yang miskin.

Alangkah Indahnya Hidup di Dunia,
Bila semua itu terlaksana,
Dan semoga catatan ini mampu,
Mengingatkanku kelak suatu saan nati,
Ketika aku salah jalan,
Mengembalikan kejalan kebenaran.
Amin

( Perjalananku by Denin Alkangean, 14 Juli 2011)
Musthofa, Ia nama panggilannya,
Meski bukan anak kuliahan,
Sifatnya bijaksana dan mengagumkan,
Mengerti arti sebuah kebenaran.

Mengerti tanpa di Ingatkan,
Suka Membantu Meski hudupnya pas-pasan,
Sikapnya Rendah,
Selalu merasa Ibah,
Melihat teman-temannya yang lagi susah.

Tak usah di perintah,
Langsung melangkah,
Mengambil sikap yang tegas,
Tanpa pilih kasih,
Mau teman, keluarga atau bahkan orang lain,
Ia tetap berjuang membantu Sesama.

Rajin dan Jujur,
Tak pernah putus asa,
Bekerja dan berusaha,
Dengan tulus dan Ikhlas,
Tanpa bergantung pada orang lain.

( Temanku Musthofa by Denin Alkangean, Yogyakarta, 13 Juli 2011)
Bolehlah kita terlahir dari Keluarga miskin,
Mau minta apa saja kadang tak mungkin,
Bolehlah kita terlahir dari Keluarga Kaya,
Mau apa saja tinggal minta.

Tetapi Ingatlah,
Itu kan Keluarga dan Orang Tua,
Mau kaya atau Miskin,
Kita tak boleh pesimis dan patah harapan.

Maju tak gentar meski tak kaya,
Belajar yang rajin meraih cita-cita,
Tuk Mengejar mimpi dan asa,
Demi masa depan yang lebih cerah.

( Kaya dan Miskin By Denin Alkangean, Yogyakarta 10 Juli 2011)
Sering aku bertanya,
Tentang saudara, keluarga, tetangga, teman, dan semuanya,
Apakah mereka masih menuntut Ilmu di sekolahan atau kuliahan ?

Jawabannya ya sangat beragam,
Ya, saya kuliah begitu kata yang punyak,
Harus dong, jawab mereka yang Berduit,
Jelaslah kata mereka yang anak pejabat.

Tapi apa kata mereka mayoritas yang tidak punyak?
Setiap Aku tanya mengenai pendidikan serta sekolahnya,
Jangankan Sekolah,
Mau makan saja susah.

Sungguh sakit rasanya hati,
Mendengar jawaban yang sejatinya tidak pantas dan tak boleh terjadi,
Di Negeri yang subur, seta kaya raya akan penghasilan alamnya,
Yang sangat melimpah ruah.

Dari subur dan kayanya negeri kita,
Sehingga ada pepatah Arab menyebutnya,
Bahwa negeri kita bak Syurga Dunia,
Apa saja tanaman bisa tumbuh dan hidup mujur,
Meski nanamnya hanya cukup ditancap,
atau bahkan dilemparkan.

Meskipun Menuntut Ilmu di Sekolahan atau Kuliahan,
Butuh uang dan sebagainya untuk biaya,
Mestinya itu bukan suatu alasan utama untuk tidak belajar.

Karena,
Untuk mendapatkan semuanya,
Baik Harta, Tahta dan Jabatan,
Ya Modalnya dengan Ilmu.

Tetapi jangan khawatir,
Meski tak pernah sekolah, atau kuliah,
atau bahkan menyentuh kursi, serta bangkunya yang serba mewah,
Jangan urungkan niat untuk selalu belajar menuntut ilmu.

Ilmu bisa saja didapatkan dimana saja,
Di jalan, di Pasar, atau bahkan secara kebetulan,
Bertemu siapa saja,
Meski anak kecil atau ingusan,
Jika kita pandang orangnya bisa memberikan ilmu atau pengalamannya,
Ambillah pelajaran darinya.
Karena sesunggunya,

Tahta, Harta, dan Jabatan,
Dengan Ilmu Semuanya Insya Allah kan bisa Kita Dapatkan.

Semoga.
( Dengan Ilmu : By Denin Alkangean, Yogyakarta 08 Juli 2011 )
Kau katakan,
Bangsa Indonesia harus maju,
Yakin bisa bersaing dengan negara maju.

Kau katakan,
Negara ini harus mampu mandiri,
Mampu berdiri, dan
bisa terbebas dari segala bentuk intervensi.

Tapi apa yang Kau Katakan,
Semua hanya retorika belaka,
Saat Rakyat disandera,
Serta bayak yang menderita.
Bahkan di Hukum Mati secara tiba-tiba,
Tanpa ijin dan pemberitahuan pada Negara,
Kau pun tak mampu berbuat apa-apa.

Kau diam,
Mengaku tidak tahu menahu,
Bahkan tak mau tahu,
Itu dapat dilihat dari sikapmu,
Yang acuh terhadap permasalahan Bangsa dan Negara.

Ingatlah,
Jabatan yang Kau pegang,
Tahta yang Kau menangkan,
Itu adalah Amanah Tuhan,
Yang harus dipertanggungjawabkan,
Baik terhadap sesama, rakyat terutama Tuhan.

( Jabatan dan Tahta ; Denin Alkangean Yogyakarta, 05 Juli 2011 )
Bisakah Kita Menangis dan Merenunglah,
Ketika Baru saja di saat waktu tidak lama,
Serta Tidak Bisa Diprediksi ,
Bahkan banyak yang tidak sadar dan Tahu,
Tiba-tiba Ulama' Kondang KH. Zaiduddin MZ,
Meninggal Dunia dijemput oleh Tuhan,
Melalui Utusan malaikat Maut-Nya,
Dijemput Tanpa Pemberitahuan dan Pengecualian.

Kini pun penggemarnya semua bimbang dan gundah,
Kenapa Ulama' satu persatu hilang dari kehidupan,
Padahal Negeri dan bangsa ini Masih Butuh Pengayoman,
Serta Siraman Rohani dan Ilmu Ilahi darinya.
Untuk menyelesaikan berbagai berpasahan,
Seperti Koropsi, kolusi, serta kekerasan,
Yang Tak Kunjung Hilang,
Dari Keihupan Bangsa dan Negara,
Serta kehidupan Masyarakat Masa Kini,
Mengakar kuat tak bisa dihindari,
Bahkan sudah menjadi Kebudayaan.


Ketika Ulama' Hilang Satu Persatu Dari Kehidupan,
Diawali Dari Ulama Mahir dan Takdzim,
Bahkan Penuh Dengan Toleransi,
Seperti KH. Abdurrahman Wahid,
Serta KH. Zainuddin saat ini,
Kemanakah Kita Akan Bertanya?
Tentang semua Permasalahan,
Kehidupan Diri sendiri, Keluarga,
Yang Jauh lebih peting dari segala-galanya.
Karena berawal dari diri sendirilah,
Semua permasalahan tercipta,
Karena Tidak Mampu Memahami,
Kehidupan Sejati Yang Dijalani,
Bahwa Seharusnya Tentang Semua,
Harus Dijalani Sesuai Dengan Tuntunan Ilahi.
Yang disampaikan lewat Nabi, Atau Ualma',
Penerus Risalah Samapai Kiamat Nanti.

( Menangis dan Merenunglah By Denin Alkangean, Yogyakarta 06 Juli 2011 )
Ingatlah,
Reformasi Itu Diperjuangkan Oleh atas Rakyat dan Demi Rakyat,
Bukan Pejabat, Presiden, Politikus alias Konglomerat,
Ingatlah,
Reformasi Itu Diperjuangkan dengan Berdarah-Darah,
Nyawa puluhan Rela Melayang Demi Tegaknya Keadilan dan Kebijaksanaan.



Ingatlah,
Reformasi Bukan Basa-Basi,
Reformasi itu Bisa Jadi Revulusi,
Layaknya yang baru-baru ini Yang Terjadi,
Di Dataran Timur Tengah Atau Arab Saudi,
Yang menyebabkan Mubarak Pun Rela tersungkur dari Jabatan.



Ingatlah,
Orde Lama Tumpah,
Lahir Orde Baru,
Orde Baru Lengser,
Lahir Reformasi,
Atau Bisajadi Revolusi,
Bila Keadilan dan Kebijaksanaan,
Sudah Tidak Berpihak Pada Rakyat Lagi.
Mungkinkah?

(Ingatlah By Denin Alkangean, Yogyakarta 1 Juli 2011)
Berbicara harta,
Membuat hati menjadi Buta,
Berbicara Tahta,
Maka hati-hatilah.

Berbicara Wanita,
Hati menjadi terlena,
Berbicara Kesetiaan,
Maka iringilah dengan Kesucian.


Ketahuilah bahwa ;
Harta,
Tahta,dan
Wanita.
Merupakan Ujian yang paling berbahaya.

(Ketahuilah By Denin Alkangean to Islam Itu indah , Yogyakarta 30 Juni 2011)
Jangankan Engkau Benci,
Engkau Cacimaki pun Aku Tak Peduli,
Jangankan Engkau Berlari,
Nan Jauh dimana pun Aku akan Tetap Mencari.


Tak Peduli Sikap acuh yang Engkau Perlihatkan,
Yang jelas aku akan berjuang mempertahankan kesetiaan,
Menyambung persaudaraan tanpa Ikatan,
Menghidupkan kembali nilai-nilai yang telah rapuh nan hilang,
Demi masa depan yang lebih cemerlang.

Perih dan Sakitnya hati cukuplah Tuhan yang tahu,
Kita manusia cukuplah hanya berusaha,
Memberikan yang terbaik antara sesama,
Tanpa pandang Sipa saja,
Yang penting Persaudaraan tetap bisa terjalin dan terjaga.

( Kesetiaan By : Denin Alkangean to Islam Itu Indah Yogyakarta, Jum'at 24 Juni 2011 )
Berlarilah ketika senja mulai memerah,
Berdirilah ketika dedaunan mulai basah,
Hadapilah badai meski harus bersimpah darah,

Jangan biarkan asa lenyap dari jiwa dan raga,
Bangunlah segera ketika fajar datang tiba-tiba,
Hilangkan sifat suka menunda-nunda,
Karena ajal tak kenal siapa saja,

Berjuanglah ketika cahaya mulai bicara,
Dengan sinarnya yang menyengat jiwa dan raga,
Yang tak bisa kita anggap biasa,
Karena jika kita lengah sedikit saja,
Nyawa dan masadepan adalah menjadi taruhannya.

(Segeralah By ; Denin Alkangean to Islam Itu Indah, Yogyakarta 19 Juni 2011)

Menatap wajahmu,
Engkau bagai mutiara.
Memelukmu,
Bagai terbang ke angkasa.
Menjauh darimu,
Bagai luka yang berbisa.
Berpisah darimu,
Hidup terasa hampa tak bermakna.
Meski Kau pergi,
Ku akan terus berlari.
Mengejar mimpi,
Meski tak pasti.
Jadilah insan sejati,
Insan pujaan hati,
Insan yang selalu menjadi penyejuk hati.
(Jadilah Insan Sejati By; Denin Alkangean Minggu,12-06-2011)

Bukan maksudku untuk melukaimu,
Melainkan waktu tak berpihak padamu,
Bukan sengaja aku menjauh darimu,
Melaikan aku tak sanggup menatapmu.

Jika bukan karena aku tidak kasih padamu,
Mungkin fajar belum nampak di ufuk timur,
Semua akan berlalu dan terkapar.

Tapi buat apa semua berlalu,
Jikalau semua berjalan tak sesuai harapan,
Lebih baik menjauh daripada harus bertemu,
Jika semua lebih baik dari apa yang kita bayangkan.

"Sabar dan Tetap Semangat Wahai Insan",
Esok masih ada secercah cahaya,
Jika kau bisa,
Sinarilah Jiwamu sebaik mungkin.
Tetapi,
Jangan sampai Cahaya itu membakar dirimu.

(Catatanku By Denin to Islam Itu Indah 30/05/2011)
Jika Aku bicara tanpa kau tanya,
Maka luruskanlah.
Jika Aku melangkah tanpa kau perintah,
Maka Hadanglah.
Aku tak mau ada penyesalan,
Karena perjalanan masih panjang.
Aku tak mau semua berlalu tanpa ikatan,
Karena aku yakin masih ada hari esok.
Maka alangkah bijaksananya kita berhati-hati.
Ketika kita semua menjalin sebuah cinta tanpa ikatan.

( Luruskan Langkaku By ; Denin Alkangean, Yogyakarta 22/04/2011 )


Deras air mata mengalir,
Bagai hujan lebat dimusim Hujan,
Deras Air Mata mengalir,
Padahal musim hujan baru saja berakhir,

Saat malam menjelang,
Berdiri aku Berfikir termenung,
Meratapi nasib yang tak menentu,
Kemana harus aku bertumpu,

Teringat aku satu wejangan,
Ketika akan pergi merantau,
Jadilah Orang "Jujur dan Ringan Tangan", katanya,
Begitu kata Sesepuh.

( Wejangan Sesepuh By : Denin Alkangean. Yogyakarta, 22/04/2011)

Selasa, 26 Januari 2010

puisi

“JANGAN PERNAH UNGKIT MASA LALU”

JANGAN PERNAH UNGKIT MASA LALU

BIARLAH SEMUANYA BERLALU

AKU TAK INGIN ADA YANG TERLUKA

DIANTARA KITA SEMUA .

COBALAH KINI BUKA LEMBARAN BARU

UNTUK KITA LALUI SELALU

TANPA HARUS ADA RASA RAGU

UNTUK SELALU MAJU.



“ANDAI WAKTU ITU KAU TAHU”

ANDAI WAKTU ITU KAU TAU

BETAPA AKU HANYA UNTUK-MU

TETAPI KINI KAU TELAH JAUH

PERGI DARI HIDUPKU.

WALAU SEMUA SUDAH BERLALU

TETAPI HATI INI SELALU BERHARAP

SEMUANYA AKAN KEBALI BERSATU

SEPERTI YANG DULU.




“SEBENARNYA AKU TIDAK BEGITU”

DIMANAPUN AKU BERADA

SEMUA ORANG PUN BICARA

BAHWA DIRIKU ADALAH

ORANG SELALU TIDAK MAU KALAH

PADAHAL AKU HANYALAH

MANUSIA BIASA

YANG TIDAK LUPUT DARI SALAH

SEANDAINYA KAU JADI DIRIKU

PASTILAH KAU AKAN TAHU

BAHWA SEBENARNYA AKU TIDAK BEGITU.